Ketidaktahuan

Assalamualaikum, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan pemirsa! *kalau ada yg baca* :)

"Life is the most uncertain things you could ever have"

Gimana enggak? Aku yang sekarang 25, malah berhenti kerja. Sebelum bersamsumsi lain, aku sudah memikirkan hal ini matang-matang. Selayaknya daging. Hahaha lucu juga ya, dilihat dari postingan 4 tahun lalu, masih di rumah pengangguran, eh sekarang nganggur lagi, qadarullah.... Hikmahnya semoga jadi lebih sering ngasih makan blog ini, deh :')

Ternyata keputusanku tidak buruk juga, karena ada hal lain yang harus lebih diprioritaskan, ironisnya, tiba-tiba. Ya, hal diluar kendaliku yang aku pun tak tau harus apa. Tapi namanya juga hidup, kadang-kidding. Percayalah, semua keputusan yang diambil segelintir orang itu tidak mudah, berpikirlah sebelum menghakimi.

Manusia hanya bisa berencana, tapi lagi-lagi kehendak Tuhan punya andil. Waktu dan uang merupakan hal yang sering disamakan, walau sebenarnya beda jua. Disaat kita punya waktu yang banyak, uangnya belum cukup. Tapi disaat sudah punya uang, waktunya tidak ada, lucunya ada, tetapi tidak pas. Rasanya mengeluh pun juga tak membuahkan hasil ya... Fenomena hidup layaknya fenomena alam, kadang kelam, tak terelakan, tapi harus dilalui.

Hidup penuh ketidaktahuan, kalau tahu kan enak. Enak dimakan :D 

Banyak hal-hal tak terduga yang muncul di hidup kita tanpa kita sadari dan terlewat begitu saja. Untukku misalnya, pendidikan baru S1 itu juga setelah ekstensi dari diploma, eh sarjana Covid nya udah S3 aja dan Alhamdulillah masih sehat, cuma sering gerd aja. Pekerjaan yang aku anggap memiliki stigma kurang baik, sering terjun ke lapangan pula, malah justru itu yang menghidupiku dengan enak selama 3 tahun belakangan. Lingkaran pertemanan yang rasanya sudah sempit, datanglah orang baru yang membuktikan masih ada ruang di lingkaran ini, walaupun harus merelakan yang lain keluar dari lingkaran. Atau se simpel pergi ke LN untuk nonton konser impian, berakhir tidak berkenan, kecuali perjalanan lainnya yang lebih menyenangkan.

Namun, masih banyak ketidaktahuan hidup yang menanti, entah itu baik atau buruk. Insya Allah, bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga melebihi gelar sarjana. Aku harap kalian semua bisa melalui semua ketidaktahuan yang tahu-tahu tiba, kayak tahu bulat. Ciao!