EPANET, Aplikasi Permodelan Sistem Distribusi Air Bersih (Download EPANET 2.0)

Selamat pagi! Pada kesempatan kali ini, aku mau sedikit ngebahas tentang suatu aplikasi yang relatable sama kehidupan sehari-hari  kita, yaitu air! Wah, air ada aplikasinya? Iya! Ini aplikasi untuk membuat simulasi sistem pendistribusian air bersih hingga sampai ke rumah-rumah kalian lhooo! Penasaran? Cuuus!πŸ’§πŸ’§πŸ’§






EPANET sendiri merupakan aplikasi buatan Badan Perlingkungan Amerika Serikat yang digunakan untuk membuat model distribusi air (perpipaan) di seluruh dunia. Jadi, aplikasi ini bisa diunduh oleh siapapun dan gratis tis tis. Lantas, apa sih fungsi aplikasi ini? toh, nyalain air tingga buka keran sek. Dengan adanya EPANET, pemasok air, misalnya PAM/PDAM bisa memperkirakan debit air dan kecepatan laju air yang akan didistribusikan. Tidak hanya itu, elevasi pipa, tangki air, pompa, bahkan sambungan bisa juga di setup di EPANET. Jika ada penambahan kimia, seperti klor, pemasok air dapat mengetahui konsentrasi bahan kimia tersebut di dalam air, sampai bagaimana kualitas air tersebut. Tidak hanya itu, pemasok air dapat mengetahui waktu kapan pipa air harus dicek dan diganti. In short, EPANET ini dapat menghemat biaya dan tenaga karena sistem perpipaan dapat disimulasikan terlebih dulu sebelum dibuat di lapangan. Waaah, bagus ya!

Aplikasi EPANET yang aku gunakan yaitu EPANET 2.0. Aplikasi ini sangat ringan, tidak memakan kapasitas laptop mu. Tampilannya juga mudah dipahami oleh pengguna.

Tampilan EPANET saat dibuka

Jika ingin men-download EPANET, kalian bisa download disini

Jika sudah, kita bisa memulai membuat sistem perpipaan, yang pertama dengan membuat reservoir, yaitu badan air. Kemudian dilanjutkan dengan mengklik ikon junction. Junction menggambarkan suatu daerah, misalnya Jakarta Pusat. Kita bisa buat bbeerapa junction sebanyak yang kita mau. Ya, istilahnya titik-titik kawasan air didistribusikan, gitu. Lalu, jangan lupa sambungkan semua junction dengan menghubungkan mereka dengan garis pipe. Pipa digambarkan dengan garis, semua harus tersambung. Tambahkan juga pump dan tank. Kira-kira, seperti ini πŸ‘‡

Model sistem perpipaan

Di bagian kanan, terdapat box yang menampilkan berapa jumlah pipa, pompa, junction, dan lainnya yang telah kita buat. Untuk mengatur komponen-komponen yang telah dibuat, klik 2x pada item yang ingin diubah. Kita bisa mengatur diameter, elevasi, roughness, ID, lenght, tag, kecepatan air, laju air, debit air, bahan kimia yang ditambahkan, dan apapun itu. Pertama kali yang harus diatur yaitu total head  pada reservoir. Ini nantinya menentukan total pasokan air. Lalu, selanjutnya masing-masing junction juga diatur base demand-nya. Base demand merupakan kapasitas air yang ada di suatu wilayah/junction. Jumlah base demand tidak boleh melebihi total head, atau air tidak akan mengalir. Komponen-komponen di EPANET juga bisa diberi label, seperti contoh diatas aku memberi label PUMP, RESERVOIR, dan TANK. 

Jika sudah membuat sistem permodelan, klik Run yaitu berlogo petir. Jika run was unsuccessful, berarti ada step yang terlewat. Untuk melihat  angka pada parameter-parameter yang ada, klik tabel, dan muncul seperti ini


Tabel di EPANET


Bisa juga lho memplotkan grafik! Pokoknya, aplikasi EPANET ini sangat membantu engineers dalam membuat sistem distribusi air yang nantinya dialirkan ke rumahmu. Kira-kira, begitu penjelasan singkat mengenai EPANET.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya! πŸ˜€πŸ’¦



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bebagi pengalaman